Cari Blog Ini

Senin, 05 Maret 2012

Banyak Berpelukan Membuat Orang Sehat dan Bahagia


Jika Anda sudah mempunyai pasangan sering-seringlah dipeluk karena banyak berpelukan membuat orang bahagia. Kebahagiaan batin ini membuat orang terhindar dari stres sehingga mendapatkan tubuh yang lebih sehat.

Memeluk dan membelai membantu meningkatkan kepuasan dalam hubungan pernikahan jangka panjang. Penelitian juga menemukan bahwa kelembutan lebih penting bagi pria daripada perempuan, pria lebih mungkin merasa bahagia dalam hubungannya dan perempuan cenderung lebih puas dengan hubungan seksualnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Kinsey Institute di Indiana University ini melibatkan lebih dari 1.000 pasangan dari Amerika Serikat, Brasil, Jerman, Jepang, dan Spanyol yang telah menikah selama rata-rata 25 tahun. Para peserta beusia 40 hingga 70 tahun.

Pria lebih mungkin merasa bahagia dalam pernikahannya jika berada dalam kondisi kesehatan yang baik dan penting bagi mereka jika pasangan mengalami orgasme saat berhubungan seks. Sering memeluk dan mencium juga dapat memprediksi kebahagiaan laki-laki, tetapi tidak bagi perempuan. Perempuan maupun laki-laki merasa makin bahagia jika semakin lama bersama dan memiliki fungsi seksual dengan tingkat yang lebih tinggi.

"Laki-laki dan perempuan Jepang secara signifikan lebih bahagia dengan pernikahannya daripada orang Amerika, yang lebih bahagia dari Brasil dan Spanyol," kata direktur Kinsey Institute, Julia Heiman.

Kepuasan seksual pada perempuan dan laki-laki berkaitan dengan seringnya berciuman dan berpelukan, dibelai oleh pasangan, fungsi seksual yang tinggi, dan sering bercinta. Untuk pria, memiliki pasangan lebih dari satu dalam hidupnya adalah pertanda kurangnya kepuasan seksual.

Kepuasan seksual bagi perempuan meningkat dari waktu ke waktu. Mereka yang telah bersama dengan pasangan selama kurang dari 15 tahun kurang merasa puas secara seksual, tetapi kepuasan meningkat secara signifikan setelah menikah selama 15 tahun.

"Mungkin perempuan menjadi lebih puas dari waktu ke waktu karena harapannya berubah atau mengalami perubahan dalam kehidupannya seiring perkembangan anak-anak. Di sisi lain, mereka yang tidak begitu puas secara seksual mungkin tidak mempertahankan pernikahan begitu lama," kata Heiman seperti dilansir Health.com, Rabu (28/12/2011).

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior ini menerangkan bahwa laki-laki Jepang mengaku merasa 2,6 kali lebih puas secara seksual daripada laki-laki Amerika, sedangkan perempuan Jepang dan Brasil lebih puas secara seksual dibandingkan perempuan Amerika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar