Cari Blog Ini

Senin, 05 Maret 2012

kumpulan puisi

Rindu bukanlah angin
Tapi air mata bukanlah hujan
Yang membasahi lentik bulu mata
Membiarkanku menyeka embun di pipimu yang mawar
Tapi jiwa bukanlah gemuruh yang memetik dawai di jemari
Membiarkan tanganmu dan tanganku bertelangkup dalam getar
Tapi rindu bukanlah angin yang datang dan pergi
tanpa mampu mengejarnya
========================================================
Bayang bayang rindu
Semilir rasa membelai jiwa tercium aroma yang jauh disana
Adakah sama yang kau rasa disini aku ingat dirimu saja
Bayang-bayang rindu hiasi dalam beranda
Warna-warna canda tawa dirimu yang jauh disana
Terngiang suara ditelinga merdu membisikkan kata
Penuhi ruang rindu di jiwa darimu yang jauh disana
Rindu padamu sungguh aku rasa beranda hatiku hanya gambarmu saja
Engkau yang jauh disana semoga merasakan rinduku juga…
========================================================
Mengambang dalam batas yang tak tercapai
Sunyi malam tenggelam dalam cahaya bulan
langit-langit kita:
mengambang dalam batas yang tak tercapai
Daun-daun menggigil dekapan angin di musim gugur
lagi-lagi kita:
merinding dalam hasrat yang tak tergapai
Jarak membungkus kita dalam mil-mil kesunyian
tapi rindu membuat hati melekat denganmu
Lalu berbaring saling terpaku
“Dekatlah daku, Dekaplah daku”
Bulan terguling ke dalam kelambu.
========================================================
Semoga rindu cepat berakhir
Jika bintang-bintang sudah tidak dapat lagi menemani
Biarlah ku nikmati kesunyian ini
Jika puisi indah sudah tak dapat lagi mewakili perasaan ini
Biarlah ku nikmati kehampaan ini
Mungkin air mata yang tulus akan lebih bermakna dari pada tawa penuh dusta
Semoga kerinduan ini akan segera berakhir
Seiring ku dapatkan kerinduan baru yang lebih bermakna dan dapat membuat ku bahagia.
========================================================
Senyum yang menjadi rahasia bibirmu
Selalu ada puisi untukmu
semua kata yang tujuannya menggambarkan debar bagaimana indahnya
ingin kupanggil namamu,
Senyum yang menjadi rahasia bibirmu kuperam dalam jantungku
Tumbuh satu per satu menggetarkan sunyi, bermekaran di antara jemari
Sebagian terperangkap ke dalam sajak
sebagian terlepas menjelma kepak
kepak renjana
Jangan risaukan
kata-kata yang tak terucapkan biarkan menggenang dalam kolam ingatan
atau angin menyingkap rinduku yang tersembunyi di dedaunan
dan melepaskannya padamu dalam bentuk musim gugur yang indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar