Cari Blog Ini

Senin, 05 Maret 2012


Renungan Hati

Indahnya bisa menatap langit tanpa ada awan mendung yg menghalangi
Bahagianya bisa menyentuh angan dengan kedua tangan kita
Indahnya bisa menatap pelangi dilangit biru nan cerah setelah awan hitam menyelimuti
Bahagianya bisa menyentuh kehangatan langit

Awan mendung datang silih berganti
Terkadang aku bosan, terkadang aku tak percaya
Aku bosan mengapa aku disapa awan mendung disaat aku tak mengerti mengapa awan mendung itu tercipta
Aku tak percaya awan mendung datang begitu saja padahal aku baru saja disapa kehangatan langit

Masih adakah kesempatanku untuk menghilangkan awan mendung itu?
Masih pantaskah aku merasakan kehangatan langit?
Mungkinkah aku harus berlari mencari tempat untuk menyandarkan hatiku?
Ataukah aku harus pindah dari tempatku berpijak?

Tak adakah satu orangpun yg mau menemaniku disini dengan keadaanku sekarang?
Tak adakah jalan untuk mendapatkan kehangatan sejati langit?
Ya Tuhan, jika masih diberi kesempatan, izinkan aku bisa menyandarkan hatiku
Dan menemukan dari mana kehangatan sejati langit itu berasal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar