asa sebening embun pagi,
walau hati sekelam kabut senja
akankah hangatnya mentari
secerah pelangi usai hujan ?
selamat tidur, sobat
mimpi indah temani dirimu
——————————————————————–
asa ada dalam kehidupan,
kendala ada dalam langkah
dan cinta ada dalam hati
selamat tidur sobatku,
mimpi indah menyertaimu
——————————————————————–
dendam, kesal dan kangen
terkadang membawa kegamangan
kata hati membawa sembilu
selamat tidur dalam peraduan nyaman
seiring doa dariku, sobat
-==—————————————————————-
sebening embun pagi,
secerah mentari sore,
ketika hati ini tersenyum
untuk sekejap
selamat istirahat, kawan karib
semoga tidurmu lelap
bersama mimpimu
——————————————————————–
biduk berlalu
tepian tak bergeming
mentari meredup
sembunyikan sinarnya
seiring ode malam
menghantar ke peraduan
selamat malam sobatku,
moga esok lebih baik
——————————————————————–
fajar kan bersinar
seiring dengan rasa rindu
yang menyelimuti hati
walaupun hanya
sepenggal
namun berarti banyak
selamat tidur
doaku ada bersamamu
——————————————————————–
lembayung senja memudar
berganti dengan desah angin malam
ketika sang pujangga
melantunkan ode malam
selamat tidur
moga minggu ini kan bawa
berkah-Nya untukmu
——————————————————————–
rasa nyaman itu
tak bisa hilang,
asa itu memudar
seperti bara yang
kehilangan panas,
pelita itu masih
ada walau redup
selamat tidur
semoga indah
bunga tidurmu
——————————————————————–
mendung menggantung
tanda nyanyian hujan kan datang
rindu masih ada
dan cemburu menemaninya
ketakterwujudan adalah sakit
yang tertunda
terimalah rindu dan cemburu
——————————————————————–
untaian kata terjalin
kalimat tak bernada
menggapai rasa rindu
dalam bayang malam
bersama kecewa dalam buaian
selamat tidur, doa dan salamku
untukmu
——————————————————————–
ketika fajar kembali ke peraduan
dan angin malam berdesir
menyanyikan lullaby tidur
hati ini bergejolak
menahan rindu dendam
selamat malam
moga tidurmu lelap
——————————————————————–
secangkir bahagia
setitik awal
langkah perlahan
adalah
awal dari asa yang tertunda
met bubu
——————————————————————–
gempita musik seakan menghalau duka
bingar suara bicara seakan mengundang asa
lekuk tubuh sang penari mengajak cinta
tidurlah dalam damai
esok jelang dengan asa
——————————————————————–
kala kegalauan singgah dalam dada
kala gamang menjadi teman berduka
sang penyair rebahkan khayalan
moga hari ini kan cepat
melintas batas
——————————————————————–
mentari kan bersinar
embun pagi mengupas hati
mengharap asa kan bersemi
selamat tidur
semoga minggu ini lebih baik
dan bawa berkah untuk kita
——————————————————————–
cinta yang kau bangun
di dalam hatiku
perlahan-lahan tlah kau
runtuhkan sendiri
jatuh air mataku
untuk tiap kepingnya
puas tangisku
di reruntuhan puingnya
kaulah yang tlah membangunnya
kau jugalah yang berhak
mengambilnya
tak ada hakku untuk melarang
kau ambil apa yang menjadi
milikmu
——————————————————————–
desir angin menyampaikan salam
bintang seolah tersenyum
buana beristirahat
selamat malam
moga buaian peraduan melelapkan dirimu
selamat tidur
——————————————————————–
semilir angin malam berbisik
ketika rembulan naik ke tempat yang tinggi
sang hamba melantunkan doa
semoga diberi perlindunganNya
selamat tidur, doaku menyertaimu
——————————————————————–
lembayung senja membayang di pelupuk
kala burung-burung kembali ke sarangnya
lelap berselimut mimpi
kelam berkawan damai
terima kasih atas puisi yang indah
——————————————————————–
pandangan itu selalu tersenyum
langkah tak berarah seolah mengajak pergi
sisa purnama seakan menggoda hati
selamat tidur
lelaplah bersama bunga tidurmu
——————————————————————–
waktu berjalan menitu hari
ketika bintang pacarkan terang
walaupun kecil namun memberi
arti banyak
selamat tidur
semoga esok kan jelang bahagia untukmu
——————————————————————–
kelam kan berlalu
mendung menepis duka
seakan doa terjawab
berkah fajar akan kemurnian hati
met bubuk
——————————————————————–
ketika hati terketuk
ketika pelangi berbias cinta
ketika kasih berbenih rindu
hati ini hanya diam dalam suka
met bubuk
——————————————————————–
layaknya hari,
segala yang berawal
pasti kan berakhir
jutaan benih cinta
lahir di hari ini
jutaan lainnya mati
kekeringan
salah satunya adalah milikku
maka kuucapkan selamat tinggal
kepada hari ini dan kujelang
hari esok
tanpa cinta …
selamat malam ….
——————————————————————–
walau hati sekelam kabut senja
akankah hangatnya mentari
secerah pelangi usai hujan ?
selamat tidur, sobat
mimpi indah temani dirimu
——————————————————————–
asa ada dalam kehidupan,
kendala ada dalam langkah
dan cinta ada dalam hati
selamat tidur sobatku,
mimpi indah menyertaimu
——————————————————————–
dendam, kesal dan kangen
terkadang membawa kegamangan
kata hati membawa sembilu
selamat tidur dalam peraduan nyaman
seiring doa dariku, sobat
-==—————————————————————-
sebening embun pagi,
secerah mentari sore,
ketika hati ini tersenyum
untuk sekejap
selamat istirahat, kawan karib
semoga tidurmu lelap
bersama mimpimu
——————————————————————–
biduk berlalu
tepian tak bergeming
mentari meredup
sembunyikan sinarnya
seiring ode malam
menghantar ke peraduan
selamat malam sobatku,
moga esok lebih baik
——————————————————————–
fajar kan bersinar
seiring dengan rasa rindu
yang menyelimuti hati
walaupun hanya
sepenggal
namun berarti banyak
selamat tidur
doaku ada bersamamu
——————————————————————–
lembayung senja memudar
berganti dengan desah angin malam
ketika sang pujangga
melantunkan ode malam
selamat tidur
moga minggu ini kan bawa
berkah-Nya untukmu
——————————————————————–
rasa nyaman itu
tak bisa hilang,
asa itu memudar
seperti bara yang
kehilangan panas,
pelita itu masih
ada walau redup
selamat tidur
semoga indah
bunga tidurmu
——————————————————————–
mendung menggantung
tanda nyanyian hujan kan datang
rindu masih ada
dan cemburu menemaninya
ketakterwujudan adalah sakit
yang tertunda
terimalah rindu dan cemburu
——————————————————————–
untaian kata terjalin
kalimat tak bernada
menggapai rasa rindu
dalam bayang malam
bersama kecewa dalam buaian
selamat tidur, doa dan salamku
untukmu
——————————————————————–
ketika fajar kembali ke peraduan
dan angin malam berdesir
menyanyikan lullaby tidur
hati ini bergejolak
menahan rindu dendam
selamat malam
moga tidurmu lelap
——————————————————————–
secangkir bahagia
setitik awal
langkah perlahan
adalah
awal dari asa yang tertunda
met bubu
——————————————————————–
gempita musik seakan menghalau duka
bingar suara bicara seakan mengundang asa
lekuk tubuh sang penari mengajak cinta
tidurlah dalam damai
esok jelang dengan asa
——————————————————————–
kala kegalauan singgah dalam dada
kala gamang menjadi teman berduka
sang penyair rebahkan khayalan
moga hari ini kan cepat
melintas batas
——————————————————————–
mentari kan bersinar
embun pagi mengupas hati
mengharap asa kan bersemi
selamat tidur
semoga minggu ini lebih baik
dan bawa berkah untuk kita
——————————————————————–
cinta yang kau bangun
di dalam hatiku
perlahan-lahan tlah kau
runtuhkan sendiri
jatuh air mataku
untuk tiap kepingnya
puas tangisku
di reruntuhan puingnya
kaulah yang tlah membangunnya
kau jugalah yang berhak
mengambilnya
tak ada hakku untuk melarang
kau ambil apa yang menjadi
milikmu
——————————————————————–
desir angin menyampaikan salam
bintang seolah tersenyum
buana beristirahat
selamat malam
moga buaian peraduan melelapkan dirimu
selamat tidur
——————————————————————–
semilir angin malam berbisik
ketika rembulan naik ke tempat yang tinggi
sang hamba melantunkan doa
semoga diberi perlindunganNya
selamat tidur, doaku menyertaimu
——————————————————————–
lembayung senja membayang di pelupuk
kala burung-burung kembali ke sarangnya
lelap berselimut mimpi
kelam berkawan damai
terima kasih atas puisi yang indah
——————————————————————–
pandangan itu selalu tersenyum
langkah tak berarah seolah mengajak pergi
sisa purnama seakan menggoda hati
selamat tidur
lelaplah bersama bunga tidurmu
——————————————————————–
waktu berjalan menitu hari
ketika bintang pacarkan terang
walaupun kecil namun memberi
arti banyak
selamat tidur
semoga esok kan jelang bahagia untukmu
——————————————————————–
kelam kan berlalu
mendung menepis duka
seakan doa terjawab
berkah fajar akan kemurnian hati
met bubuk
——————————————————————–
ketika hati terketuk
ketika pelangi berbias cinta
ketika kasih berbenih rindu
hati ini hanya diam dalam suka
met bubuk
——————————————————————–
layaknya hari,
segala yang berawal
pasti kan berakhir
jutaan benih cinta
lahir di hari ini
jutaan lainnya mati
kekeringan
salah satunya adalah milikku
maka kuucapkan selamat tinggal
kepada hari ini dan kujelang
hari esok
tanpa cinta …
selamat malam ….
——————————————————————–
Tidak ada komentar:
Posting Komentar